Mengenal Proses Finishing Percetakan


Dalam proses percetakan mulai awal hingga selesai menjadi produk cetak, banyak tahapan yang dilakukan salah satunya adalah finishing. Finishing adalah proses akhir yang dilakukan agak produk cetak bisa sesuai dengan yang dibutuhkan. Kita akan mengenal apa saja proses finishing khusunya layanan proses yang kita lakukan.

1. Lipat dan Lem
Lem dan Lipat. adalah proses manual akhir yang dilakukan agar menjadi produk, untuk proses produksi besar kita dapat menggunakan mesin lipat dan lem.

2. Jilid
Proses finishin jilid itu ada tiga jenis, yaitu : Jilid Lem Panas, Jilid Spiral dan Jilid Streaples.

Jilid Lem Panas
Dinamakan lem panas karena memang proses pengeleman-nya dipanaskan menggunakan mesin. Syaratnya untuk lem panas ini adalah harus dikeringkan dengan waktu yang cukup. Jangan terlalu terburu-buru untuk proses ini kalau gak mau halamannya pada copot. Dalam proses jilid lem panas ini biasanya ada juga pada bagian dalamnya dilakukan proses penjahitan, mengurangi resiko tidak copot pada bagian halaman dari buku tersebut.

Jilid Spiral
Temannya mesin jilid spiral ini biasanya adalah kawat bulat (ring). Proses untuk pengerjaan jilid spiral memang tidaklah terlalu rumit, tinggal dibolongin langsung dimasukkan kawatnya.

Jilid Straples
Merupakan proses finsihing jilid yang terakhir. Dimana pada bagian tengah pada buku akan diberikan streaples. Kalau untuk bagian ini gue sih gak perlu banyak penejelasan, hampir rata-rata para pembaca pasti mengetahui proses ini.

2. Laminating Doff dan Glossy.
Laminasi, kerap kali disebut dengan laminating sebenarnya merupakan proses pelapisan bahan kertas, dengan plastik tipis. Selain menjaga agar kertas tetap awet dan tidak mudah luntur, laminasi sendiri bertujuan untuk mempercantik tampilan kertas.
Baik dalam dunia percetakan offline atau digital printing, sebenarnya laminasi merupakan satu hal yang lazim ditemukan. Nah, untuk kategori laminasi sendiri, Anda akan berhadapan dengan dua pilihan yang paling umum digunakan, yakni doff dan glossy.
Lapisan doff hadir dengan tampilan yang lembut. Beberapa orang bahkan menyamakannya, serupa menyentuh kain sutera. Hasil akhir dari laminating doff, yaitu tampilan yang tidak terlalu mengilat dan natural. Sebaliknya, karakteristik glossy kentara pada bahan plastik yang mengilat, licin, dan memantulkan sinar. Untuk kartu nama--atau jenis finishing lain berbahan kertas (contoh: pin), banyak orang cenderung menggunakan lapisan doff, ketimbang glossy. Adapun jenis laminating glossy, umum ditemukan pada brosur, flyer, dan katalog.

3. Hot Print.
Umumnya, teknik finishing ini melibatkan kertas tinta emas atau perak, yang sengaja di-press pada cetakan, sehingga menempel. Nah, jika Anda menginginkan kesan megah, elegan, dan eksklusif--ada baiknya menggunakan finishing hot print pada kartu nama. Adapun jenis finishing ini bisa terlihat jauh lebih mewah, apabila digabungkan dengan teknik cetak kartu nama emboss.

4. Cetak Timbul Emboss dan Deboss
Tidak serupa dengan hot print, baik emboss atau deboss--lebih menekankan pada proses menatah kertas dan membuatnya lebih bertekstur (3D). Nah, jika emboss berimbas pada proses cetak kartu nama timbul, deboss justru membuat cetakan jadi tampak “tenggelam”. Umumnya, teknik ini kerap digunakan untuk kartu undangan pernikahan, sampul buku, hingga beberapa jenis katalog.

5. UV Spot dan Varnish
Secara umum, keduanya merupakan teknik pelapisan pada kertas. Berbeda dengan laminasi, UV spot dan varnish cenderung menggunakan cairan. Adapun serupa doff atau glossy, keduanya memberikan efek yang nyaris sama: halus dan mengilat. Hanya saja, UV spot dapat diterapkan pada area tertentu yang ingin di-highlight. Tidak heran, berdasarkan hasil jadi--Anda dapat menemukan beberapa spot yang tampak mencolok (atau jadi prioritas, contoh: logo perusahaan) ketimbang yang lain.

6. Die Cut dan Pond
Tidak hanya tampil lewat permukaan kertas, Anda juga bisa mencoba finishing lewat teknik pemotongan bahan. Adapun die cut, merupakan teknik memotong kertas sesuai bentuk yang diinginkan. Biasanya, die cut ini amat bergantung pada desain yang dicetak. Nah, agar tampak rapi, proses pemotongan akan dilakukan dengan mesin khusus. Adapun teknik ini, biasanya digunakan untuk hasil cetakan sticker, undangan, kartu ucapan, booklet, atau tidak menutup kemungkinan: kartu nama.
Sementara itu, pond merujuk pada teknik memotong--namun tidak sampai terpisah. Efeknya, dapat dilihat dari beberapa bagian kertas yang menjadi lentur; sehigga mudah dilipat. Adapun teknik ini paling sering ditemukan dalam pembuatan kemasan berbahan kertas, seperti kardus atau duplex.

7. Pemotongan 
Proses ini proses finishing wajib yang pasti dan selalu dilakukan untuk merapikan proses akhir.

Finishing Potong

Komentar

Postingan Populer